Ketika memikirkan hidangan Prancis, anggur dan keju mungkin menjadi hal pertama yang terlintas di benak, tetapi di sudut selatan negara itu, di delta Rhône yang luas, terbentang permata agrikultur unik: Beras Camargue. Bukan sekadar komoditas, beras ini adalah pilar ekologis dan ekonomi di wilayah Camargue yang indah, dan berhak menyandang gelar “Jantung Nasi Prancis.”

Beras Banyuwangi - Pabrik Beras Banyuwangi

Sejarah yang Berakar di Air dan Garam

Penanaman beras di Camargue memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Upaya pertama yang signifikan dimulai pada abad ke-16, tetapi baru benar-benar berkembang pada abad ke-19. Petani menemukan bahwa lahan basah yang asin dan berawa di delta Rhône sangat cocok untuk budidaya.

Namun, masa keemasan beras Camargue terjadi setelah Perang Dunia II. Pemerintah Prancis secara aktif mendorong penanaman padi untuk menstabilkan dan mengolah tanah yang terlalu asin. Air tawar yang dialirkan dari Rhône tidak hanya memungkinkan padi tumbuh subur, tetapi juga membantu membilas garam dari tanah. Sejak saat itu, budidaya padi menjadi elemen penting dalam pengelolaan ekosistem Camargue, yang terkenal sebagai rumah bagi burung flamingo merah muda.

Varietas yang Berwarna-warni

Beras Camargue menawarkan beragam varietas yang melampaui biji-bijian putih standar, masing-masing dengan karakteristik unik:

  1. Beras Putih (Riz Blanc): Varietas yang paling umum, dikenal karena teksturnya yang lembut dan kemampuannya menyerap rasa, menjadikannya ideal untuk masakan seperti Pilaf atau Risotto ala Mediterania.

  2. Beras Merah (Riz Rouge): Mungkin varietas yang paling khas. Secara teknis, beras merah adalah biji-bijian utuh (whole grain) yang hanya dihilangkan sekamnya. Beras ini memiliki rasa pedas, sedikit kacang, dan tekstur yang kenyal. Beras merah sering muncul sebagai pendamping hidangan daging atau salad dingin.

  3. Beras Hitam (Riz Noir): Varietas yang relatif baru, dikenal karena aroma yang khas dan biji-bijian yang sangat gelap. Beras hitam membutuhkan waktu memasak yang lebih lama dan sering digunakan untuk memberikan kontras visual dan tekstur dalam hidangan haute cuisine.

Status Indikasi Geografis Terproteksi (IGP)

Pengakuan paling penting atas kualitas dan asal usul beras Camargue datang pada tahun 1998, ketika dianugerahi status Indikasi Geografis Terproteksi (IGP) Uni Eropa, yang dikenal dalam bahasa Prancis sebagai Indication Géographique Protégée (IGP).

Status IGP ini adalah jaminan mutu. Hanya beras yang ditanam, dipanen, dan diproses di wilayah geografis Camargue tertentu yang dapat menggunakan label ini. Persyaratan ini memastikan:

  • Asal-usul: Beras harus berasal dari tanah yang unik, yaitu tanah lempung berlumpur dan berpasir dari delta Rhône.

  • Metode Budidaya: Standar kualitas yang ketat harus dipatuhi, termasuk teknik irigasi air tawar untuk mengontrol kadar garam.

  • Kualitas: Status IGP memastikan bahwa Beras Camargue memiliki tingkat integritas biji-bijian, kelembaban, dan kualitas penggilingan yang konsisten.

Status IGP tidak hanya melindungi reputasi produk dari imitasi, tetapi juga mendukung petani lokal dan melestarikan metode pertanian yang berkelanjutan. Beras Camargue, dengan akarnya yang kuat dalam sejarah ekologi Prancis dan jaminan kualitasnya melalui IGP, benar-benar menjadi duta bagi kekayaan agrikultur Mediterania Prancis.

Sudah coba Beras Banyuwangi? Rasakan pulennya hari ini!

BERAS BANYUWANGI - BINTANG PUSAKA JAYA